Efek dan Cara Penerapan Senyawa Benzylaminopurine 2% + Triacontanol 0,1% pada Beras
6-Benzilaminopurin (6-BA):
Milik kelas sitokinin. Fungsi utamanya adalah untuk mendorong pembelahan sel, menunda penuaan daun, meningkatkan fotosintesis, mendorong perkecambahan tunas lateral (anakan), meningkatkan laju pembentukan buah (laju pengisian benih), dan meningkatkan kualitas.
Triacontanol:
fitosterol rantai panjang alami. Fungsi utamanya adalah untuk mendorong pertumbuhan sel, meningkatkan efisiensi fotosintesis, meningkatkan aktivitas berbagai enzim, mendorong perkembangan akar, meningkatkan penyerapan unsur hara, meningkatkan ketahanan tanaman (seperti ketahanan terhadap dingin dan kekeringan), dan meningkatkan kualitas.
Efek senyawa Benzylaminopurine 2% + senyawa Triacontanol 0,1%:
Kombinasi keduanya bertujuan untuk mendorong anakan padi secara sinergis (meningkatkan jumlah malai yang efektif), menunda penuaan daun fungsional (menjamin pasokan nutrisi selama tahap pengisian gabah selanjutnya), meningkatkan efisiensi fotosintesis, dan mendorong pengisian dan pengaturan gabah (meningkatkan bobot ribuan butir dan laju pengerasan), yang pada akhirnya mencapai tujuan meningkatkan hasil dan meningkatkan kualitas beras.
Metode Aplikasi 2% Benzylaminopurine + 0,1% Triacontanol: Penyemprotan daun adalah metode yang paling umum.

Periode Penting:
1. Tahap anakan awal: Mendorong pertumbuhan awal dan cepat, meningkatkan jumlah anakan yang efektif.
2. Tahap tajuk ke tahap tajuk: Melindungi bunga dan buah (telinga), mengurangi degenerasi kuntum, dan meningkatkan laju pengaturan benih.
3. Tahap pengisian gabah awal: Memperpanjang umur daun fungsional, meningkatkan fotosintesis, mendorong pengisian gabah secara penuh, dan meningkatkan bobot ribuan butir.
Titik Penyemprotan:
Pilih hari yang tidak berangin atau berangin ringan, sebelum jam 9 pagi atau setelah jam 4 sore, hindari panas siang hari dan hari hujan. Semprotkan secara merata dan menyeluruh, pastikan daunnya lembab tetapi tidak menetes. Fokus pada penyemprotan daun fungsional bagian atas.
Dosis:
Rasio pengenceran yang biasa adalah antara 800-1500 kali* (yaitu, 1 gram formulasi diencerkan dalam 0,8-1,5 kg air). Misalnya jika diencerkan 1000 kali, dosis per hektarnya kira-kira 30-50 gram, diencerkan dalam 30-50 kg air untuk penyemprotan daun.
Jumlah aplikasi dan interval tertentu harus ditentukan sesuai dengan instruksi produk dan kondisi pertumbuhan tanaman; umumnya diterapkan 1-3 kali per musim tanam.
Milik kelas sitokinin. Fungsi utamanya adalah untuk mendorong pembelahan sel, menunda penuaan daun, meningkatkan fotosintesis, mendorong perkecambahan tunas lateral (anakan), meningkatkan laju pembentukan buah (laju pengisian benih), dan meningkatkan kualitas.
Triacontanol:
fitosterol rantai panjang alami. Fungsi utamanya adalah untuk mendorong pertumbuhan sel, meningkatkan efisiensi fotosintesis, meningkatkan aktivitas berbagai enzim, mendorong perkembangan akar, meningkatkan penyerapan unsur hara, meningkatkan ketahanan tanaman (seperti ketahanan terhadap dingin dan kekeringan), dan meningkatkan kualitas.
Efek senyawa Benzylaminopurine 2% + senyawa Triacontanol 0,1%:
Kombinasi keduanya bertujuan untuk mendorong anakan padi secara sinergis (meningkatkan jumlah malai yang efektif), menunda penuaan daun fungsional (menjamin pasokan nutrisi selama tahap pengisian gabah selanjutnya), meningkatkan efisiensi fotosintesis, dan mendorong pengisian dan pengaturan gabah (meningkatkan bobot ribuan butir dan laju pengerasan), yang pada akhirnya mencapai tujuan meningkatkan hasil dan meningkatkan kualitas beras.
Metode Aplikasi 2% Benzylaminopurine + 0,1% Triacontanol: Penyemprotan daun adalah metode yang paling umum.

Periode Penting:
1. Tahap anakan awal: Mendorong pertumbuhan awal dan cepat, meningkatkan jumlah anakan yang efektif.
2. Tahap tajuk ke tahap tajuk: Melindungi bunga dan buah (telinga), mengurangi degenerasi kuntum, dan meningkatkan laju pengaturan benih.
3. Tahap pengisian gabah awal: Memperpanjang umur daun fungsional, meningkatkan fotosintesis, mendorong pengisian gabah secara penuh, dan meningkatkan bobot ribuan butir.
Titik Penyemprotan:
Pilih hari yang tidak berangin atau berangin ringan, sebelum jam 9 pagi atau setelah jam 4 sore, hindari panas siang hari dan hari hujan. Semprotkan secara merata dan menyeluruh, pastikan daunnya lembab tetapi tidak menetes. Fokus pada penyemprotan daun fungsional bagian atas.
Dosis:
Rasio pengenceran yang biasa adalah antara 800-1500 kali* (yaitu, 1 gram formulasi diencerkan dalam 0,8-1,5 kg air). Misalnya jika diencerkan 1000 kali, dosis per hektarnya kira-kira 30-50 gram, diencerkan dalam 30-50 kg air untuk penyemprotan daun.
Jumlah aplikasi dan interval tertentu harus ditentukan sesuai dengan instruksi produk dan kondisi pertumbuhan tanaman; umumnya diterapkan 1-3 kali per musim tanam.