Jenis dan fungsi hormon pertumbuhan tanaman
.jpg)
Hormon pertumbuhan tanaman ada 6 jenis yaitu auksin, Asam Giberelat GA3, Sitokinin, etilen, asam absisat dan brassinosteroid, BRs.
Hormon pertumbuhan tanaman, juga disebut hormon alami tumbuhan atau hormon endogen tumbuhan, mengacu pada sejumlah kecil senyawa organik yang diproduksi dalam tumbuhan yang dapat mengatur (mendorong, menghambat) proses fisiologisnya sendiri.
1. Jenis hormon pertumbuhan tanaman
Saat ini terdapat lima kategori fitohormon yang dikenal, yaitu auksin, Asam Giberelat GA3, Sitokinin, etilen, dan asam absisat. Baru-baru ini, brassinosteroid (BRs) secara bertahap diakui sebagai kategori fitohormon utama keenam.
1. auksin
(1) Penemuan: auksin adalah hormon tumbuhan paling awal yang ditemukan.
(2) Distribusi: auksin tersebar luas pada tumbuhan, tetapi terutama tersebar pada bagian yang sedang tumbuh dan masih muda. Seperti: ujung batang, ujung akar, ruang pembuahan, dll.
(3) Transportasi: Ada transportasi kutub (hanya dapat diangkut dari ujung atas morfologi ke ujung bawah dan tidak dapat diangkut dalam arah sebaliknya) dan fenomena transportasi non-polar. Pada batang melalui floem, pada koleoptil melalui sel parenkim, dan pada daun melalui vena.
2. Asam Giberelat (GA3)
(1) Dinamakan Asam Giberelat GA3 pada tahun 1938; struktur kimianya diidentifikasi pada tahun 1959.
(2) Tempat sintesis: Asam Giberelat GA3 banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi, dan tempat dengan aktivitas Asam Giberelat GA3 tertinggi adalah tempat tumbuhnya tanaman.
(3) Transportasi: Asam Giberelat GA3 tidak memiliki transpor polar pada tumbuhan. Setelah disintesis di dalam tubuh, ia dapat diangkut dalam dua arah, ke bawah melalui floem, dan ke atas melalui xilem dan naik bersama aliran transpirasi.
3. Sitokinin
(1) Penemuan: Dari tahun 1962 hingga 1964, Sitokinin alami pertama kali diisolasi dari biji jagung manis pada tahap pengisian awal 11 hingga 16 hari setelah pembuahan, diberi nama zeatin dan struktur kimianya diidentifikasi.
(2) Transportasi dan metabolisme: Sitokinin umumnya ditemukan pada tanaman yang sedang tumbuh subur, jaringan atau organ yang sedang membelah, biji yang belum matang, biji yang berkecambah, dan buah yang sedang tumbuh.
4. Asam absisat
(1) Penemuan: Selama siklus hidup suatu tumbuhan, jika kondisi kehidupannya tidak sesuai, beberapa organ (seperti buah, daun, dll.) akan rontok; atau pada akhir musim tanam, daun akan rontok, berhenti tumbuh, dan memasuki masa dormansi. Dalam proses tersebut, tanaman menghasilkan sejenis hormon tanaman yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan, yaitu asam absisat. Jadi asam absisat merupakan sinyal kematangan benih dan ketahanan terhadap stres.
(2) Tempat sintesis: Biosintesis dan metabolisme asam absisat. Akar, batang, daun, buah, dan biji pada tumbuhan semuanya dapat mensintesis asam absisat.
(3) Transportasi: asam absisat dapat diangkut melalui xilem dan floem. Sebagian besar diangkut di floem.
5.Etilen
(1) Etilena merupakan gas yang lebih ringan dari udara pada suhu dan tekanan lingkungan fisiologis. Bertindak di tempat sintesis dan tidak diangkut.
(2) Semua organ tumbuhan tingkat tinggi dapat menghasilkan etilen, tetapi jumlah etilen yang dilepaskan berbeda-beda pada jaringan, organ, dan tahap perkembangan yang berbeda. Misalnya, jaringan dewasa melepaskan lebih sedikit etilen, sedangkan meristem, perkecambahan biji, bunga yang baru saja layu, dan buah-buahan menghasilkan paling banyak etilen.
2. Efek fisiologis hormon pertumbuhan tanaman
1. Auksin:
Mempromosikan pertumbuhan tanaman. Mempromosikan pembelahan sel.
2. Asam Giberelat GA3:
Mempromosikan pembelahan sel dan pemanjangan batang. Mempromosikan perbautan dan pembungaan. Hancurkan dormansi. Mempromosikan diferensiasi bunga jantan dan meningkatkan laju pengaturan benih.
3. Sitokinin:
Mempromosikan pembelahan sel. Mempromosikan diferensiasi tunas. Mempromosikan ekspansi sel. Mempromosikan perkembangan tunas lateral dan menghilangkan keunggulan apikal.
3. Apakah hormon pengatur tumbuh itu?
1. Zat pengatur tumbuh adalah hormon. Hormon pertumbuhan tanaman mengacu pada jejak bahan kimia yang secara alami ada pada tanaman yang mengatur dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ini juga disebut hormon endogen tanaman.
2. Regulato pertumbuhan tanaman diperoleh melalui sintesis atau ekstraksi buatan, serta fermentasi mikroba, dll., dan biasanya juga disebut hormon eksogen tanaman.
Yakni auksin, Asam Giberelat (GA), Sitokinin (CTK), Asam absisat (ABA), Etina (ETH) dan Brassinosteroid (BR). Semuanya merupakan senyawa organik bermolekul kecil yang sederhana, namun efek fisiologisnya sangat kompleks dan beragam. Misalnya, pengaruhnya mulai dari mempengaruhi pembelahan sel, pemanjangan, dan diferensiasi hingga mempengaruhi perkecambahan tanaman, perakaran, pembungaan, pembuahan, penentuan jenis kelamin, dormansi, dan absisi. Oleh karena itu, hormon tanaman berperan penting dalam mengatur dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.