Semua brassinolida yang ada di pasaran saat ini dapat dibagi menjadi dua kategori dari sudut pandang teknologi produksi: brassinolida alami dan brassinolida sintetis.

Asam S-abscisic mempunyai efek fisiologis seperti menyebabkan dormansi tunas, rontoknya daun dan menghambat pertumbuhan sel, dan juga dikenal sebagai "hormon dorman".

Ditemukan sekitar tahun 1960 dan diberi nama yang keliru karena berkaitan dengan jatuhnya daun tanaman. Namun kini diketahui bahwa gugurnya daun dan buah tanaman disebabkan oleh etilen.

Trinexapac-ethyl termasuk dalam pengatur pertumbuhan tanaman sikloheksanedion, penghambat biosintesis giberelin, yang mengontrol pertumbuhan tanaman yang kuat dengan mengurangi kandungan giberelin. Trinexapac-ethyl dapat dengan cepat diserap dan dialirkan oleh batang dan daun tanaman, serta berperan sebagai anti rebah dengan mengurangi tinggi tanaman, meningkatkan kekuatan batang, mendorong peningkatan akar sekunder, dan mengembangkan sistem akar yang berkembang dengan baik.

Paclobutrazol merupakan agen pertanian yang dapat melemahkan keunggulan pertumbuhan tanaman. Dapat diserap oleh akar dan daun tanaman, mengatur distribusi unsur hara tanaman, memperlambat laju pertumbuhan, menghambat pertumbuhan pucuk dan pemanjangan batang, serta memperpendek jarak ruas. Pada saat yang sama, ia mendorong diferensiasi kuncup bunga, meningkatkan jumlah kuncup bunga, meningkatkan laju pembentukan buah, mempercepat pembelahan sel.